Jumat, 01 April 2011

Understanding Web Users

Memahami konsep & penggunaan web-safe font
Ada satu perbedaan sangat mencolok dalam mendesain web dibandingkan desain untuk media print / cetak: kompatibilitas / ketersediaan font.
Dalam desain untuk media print, anda bisa menggunakan font apa saja yang anda inginkan. Ketika desain tersebut dicetak ke media yang diinginkan, semuanya beres.
Hal berbeda terjadi untuk media web (dan kebanyakan media digital lainnya). Anda tidak bisa menggunakan sembarangan font untuk desain anda (kecuali anda menggunakan text replacement, image replacementatau @font-face nya CSS3 – kita bahas belakangan dalam tulisan ini). Hal ini dikarenakan sistem kerja media web sendiri: saat anda mendesain sebuah halaman html, halaman tersebut menggunakan font yang tersedia di sistem operasi anda. Saat halaman html tersebut diakses dan dibuka di komputer pengguna (komputer lain), font yang digunakan pada halaman html tersebut belum tentu tersedia di komputer pengguna. That’s the problem.
Karena permasalahan ini, muncul lah konsep web-safe font.
Sederhananya, web-safe font adalah font yang hampir pasti akan tersedia di semua komputer karena disediakan by default oleh sistem operasi yang digunakan (Windows, Mac & Linux). Dan jika tidak tersedia, setidaknya terdapat font “padanan”-nya yang dapat menggantikan font tersebut.
Untuk daftar lengkap web safe font ini, ampsoft.net memiliki tabel lengkap web safe font lengkap dengan perbedaan minor di berbagai browser. Anda bisa lihat di halaman ini.
Sedangkan bagi saya pribadi, web-safe font set yang paling sering saya gunakan adalah:
• Serif: Georgia
• Sans-Serif: Arial, Verdana
Yap, hanya itu saja. Tiga font diatas adalah web-safe font yang paling sering saya gunakan. Dengan pengaturan CSS yang baik, tiga font diatas sudah berperan dengan cukup baik sebagai body text.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar